Header Ads

test

CORONAVIRIDAE / KELUARGA VIRUS {KABAR MELURUSKAN}

Film COVID 19 : Part I Part II
Narasumber meLURUSkan Kuliah secara On Line agar
tidak simpang - siur, yang katanya ahli BIOLOGI ini Jamur,
sekali lagi
ini merupakan varian VIRUS
"Hasil RISET peneliti Indonesia bahwa COVID - 19 disebabkan oleh karena terlalu banyak makan BABI (titik) dimana varian virusnya mengalami MUTASI GENETIK menjadi lebih GANAS untuk bertahan hidup virus itu sendiri yang diharamkan sebagai muslim."
(Nuky Rusianto, 2020)

Sifat Coronaviridae
Replikasi Virus
Penyakit disebabkan oleh Coronavirus
Pengendalian pada populasi manusia
Keluarga Virus yang telah ditemukan di dunia
Negara Bebas COVID 19 (Sementara)


No
Opsi Kebijakan
Kesehatan
Sosial
Ekonomi
Ketegasan
0
SOMBONG / Meremehkan
Tidak Efektif
Kota Hidup
Menurun
Tidak Tegas
1
Social Distancing
Tidak Efektif
Kota Hidup
Menurun
Tidak Tegas
2
Fisical Distancing
Tidak Efektif
Kota Hidup
Menurun
Tidak Tegas
3
Pembatasan Sosial Berskala Besar
PP RI No. 21/2020
Kepres RI No. 11/2020
Tidak Efektif
Kota Hidup
RSUD / RSUS + Supermarket + Apotek + SPBU tetap buka
Tidak Tegas
4
Darurat Sipil
Tidak Efektif
Kota Mati
Mati
Tidak Tegas
5
Darurat Militer
Tidak Efektif
Kota Mati
Mati
Tidak Tegas
6
Lockdown (Kuncian)
Efektif
Kota Mati
RSUD / RSUS + Supermarket + Apotek + SPBU tetap buka
Tegas
7
Karantina Wilayah
Tidak Efektif
Kota Mati
RSUD / RSUS + Supermarket + Apotek + SPBU tetap buka
Tegas
8
Karantina Kesehatan
Kepres RI No. 11/2020
Cenderung
"Kedaruratan Kesehatan Masyarakat"
Efektif
Kota Mati
RSUD / RSUS + Supermarket + Apotek + SPBU tetap buka
Tegas
9
Total Karantina
Sangat Efektif
Kota Mati
RSUD / RSUS + Supermarket + Apotek + SPBU tetap buka
Sangat Tegas
Tahun 611 M - 634 M berdasarkan Hadist
RosulAllah Nabi Sayyidina Muhammad S.A.W sudah memberikan tauladan cenderung
“TOTAL KARANTINA”
Menyelesaikan Masalah 14 - 21 hari ke depan saja pake BIROKRASI bertele - tele.
RIBUT sendiri - sendiri maka Rakyat tambah BINGUNG.
UU+PERPU+KEPRES tidak OPERASIONAL mendetail dan Lambatnya Jaring Pengaman
maka
semua akan menjadi Terlambat.
TEORI dikurangi. PRAKTEK diterapkan
Hindari ISTILAH KEPANJANGAN karena masyarakat kecil (Buta Huruf dan SD) sulit paham!
Terkesan permainan istilah dan tidak serius. Enaknya, ini NYAWA RAKYAT
Tidak bisa di bayangkan, COVID 19 masuk DESA maka MORTALITAS akan sangat beresiko.
Tidak semua pembaca hidup di negara / wilayah maju (tersedia Fasum Kesehatan dan Internet),
berkaca pada China dalam membendung SARS dan FLU BURUNG dan Afrika dalam menangani EBOLA, yakin Afrika lebih SIAP dengan COVID 19

“Dengarkan seratus kali, Pikirkan seribu kali, Membaca sejuta kali dan Bicaralah sekali”
NUKY RUSIANTO, 2020
Click Tautan Berikut untuk mempertahankan POPULASI
Sumber Data SIMPOSIUM January, 2020 : P3IDE / Consultant Community International (CCI)

BIO SECURITY P3IDE / Consultant Community International (CCI)
Coronavirus merupakan virus RNA untai-tunggal yang menginfeksi berbagai spesies mamalia dan unggas, virus ini penyebab penting dari penyakit pernapasan dan saluran pencernaan, ensefalomyelitis, hepatitis, serosis, dan vaskulitis pada hewan piaraan. Pada manusia, coronavirus adalah satu dari beberapa kelompok virus yang dapat menyebabkan pilek biasa.

Kebanyakan coronavirus mempunyai tropisme yang kuat bagi sel epitel saluran pernapasan dan pencernaan. Secara umum, coronavirus menyebabkan infeksi ringan atau tidak kentara pada hewan dewasa tetapi penyakit serius pada hewan yang baru lahir atau masih muda.

SIFAT CORONAVIRUS
Coronavirus dinamai demikian karena peplomernya yang berbentuk tongkat dan luar biasa besarnya mencuat dari amplop sehingga menyebabkan partikel itu berbentuk korona matahari. Walaupun menciri dan berdiameter sekitar 100 nm, virionnya pleomorfik dan dapat ditata dalam ukuran antara 75 sampai 160 nm. Ribonukleoprotein heliks, sulit dilihat dalam mikrograf elektron, terdiri dari RNA genom dan protein N nukleokapsid terfosforilasi (50K - 60K). Amplopnya meliputi lapis dua lipid yang diturunkan dari membran intraseluler dari sel inang dan tiga tipe glikoprotein, M (EI, 23K - 29K), HE (E3, 62K - 65K, tidak ada pada beberapa coronavirus), dan S (E2, 170K - 220K), M (EI) merupakan protein transmembran yang berperan yang diisi oleh protein matriks pada virus beramplop lainnya. Peplomer yang besar disusun oleh S (E2) yang berikatan dengan reseptor sel, menyebabkan penggabungan membran, dan mendorong terbentuknya antibodi penetral. HE (hemaglutinin esterase, E3), dijumpai terutama pada coronavirus kelompok II antigen, berikatan dengan eritosit dari beberapa spesies dan mempunyai aktivitas perusak - reseptor (asetilesterase).

Genomnya terdiri atas molekul linear tunggal dari ssRNA polaritas plus, 27 - 33 kb (terbesar dari semua genom virus RNA), yang bertopi dan mengalami poliadenilasi. RNA virus adalah menular.

Keluarga CORONAVIRIDAE mempunyai satu genus, Coronavirus, yang dapat dibedakan ke dalam empat kelompok antigen. Virus dalam tiap kelompok menunjukkan reaksi - silang antigen tertentu, dan terdapat sejumlah serotipe dalam satu spesies virus. Hewan yang kebal terhadap satu serotipe rentan terhadap infeksi oleh serotipe yang berbeda dari coronavirus.

REPLIKASI VIRUS
Majelis Pakar Orang - orang CERDAS
Keseluruhan siklus replikasi berlangsung dalam sitoplasma dan relatif lambat. Setelah penyerapan, penembusan, dan pelepasan selubung, molekul RNA virion masukan ditranslasi secara langsung, salah satu produknya adalah polimerase RNA yang selanjutnya mentranskripsi RNA polaritas minus lengkap, dan dari ini ditranskripsi mRNA subgenom "himpunan tersarang" koterminal - 3'. Himpunan tersarang itu terdiri dari lima sampai tujuh spesies tumpang tindih dari mRNA yang meluas dengan panjang berbeda dari ujung 3' biasanya. RNA genom dan semua mRNA mempunyai urutan pemandu 5' yang identik dari sekitar 72 nukleotida. Bersamaan dengan itu, himpunan tersarang dari mRNA dibentuk melalui mekanisme tidak biasanya dari penggabungan dua RNA yang tidak berdekatan. Penggabungan dari urutan pemandu 5' dengan bagian tersisa dari tiap mRNA terjadi selama transkripsi. Barangkali cetakan ganda dari RNA pemandu 5' disintesis secara bebas, setelah itu mereka berikatan dengan tempat inisiasi intragenik komplementer pada RNA untai (-) dan di sini mereka bertautan untuk membentuk tiap anggota dari himpunan tersarang. Hanya urutan unik ke arah ujung 5', yang tidak terpakai bersama oleh mRNA terkecil berikutnya dalam himpunan tersarang, ditranslasi, karena itu masing - masing produknya merupakan protein yang unik.

Translasi dari protein berstruktur M, S, dan N dikaitkan dengan pendewasaan virion melalui pengkuncupan ke dalam vesikel yang dibentuk dari retikulum endoplasma kasar dan aparat Golgi. Protein S diglikosilasi secara kotranslasional, dan protein M, yang diglikosilasi dalam aparat Golgi, tersematkan dalam membran vesikel dan bertindak sebagai tempat untuk perkaitan dengan nukleokapsid. Virion dilepaskan dengan ekositosis ketika vesikel terisi - virion bergabung dengan membran plasma.

PENYAKIT DISEBABKAN OLEH CORONAVIRUS
1. MERS - SARS - COVID - 19 PANDEMI pada Manusia
(Demam > 38 Derajat Celcius, Pilek, Sesak Nafas, dan Batuk)
2. Virus Ensefalomyelitis Hemaglutinasi pada Babi
3. Mencret Epidemi pada Babi
4. Mencret Coronavirus pada Anjing
5. Penyakit Jengger Biru pada Ayam
6. Hepatitis pada Mencit
7. Mencret Coronavirus pada Sapi
Rotavirus merupakan penyebab utama mencret virus pada pedet muda, tetapi coronavirus juga penting. Coronavirus pertama kali dilaporkan sebagai penyebab mencret pada pedet di Amerika Serikat pada 1973, dan sejak itu virusnya ditemukan di seluruh dunia. Pada awalnya, diagnosisnya didasarkan atas deteksi virus di bawah mikroskop elektron, tetapi selanjutnya penambahan tripsin pada media biakan terlihat dapat membantu pengisolasian virus dari biakan sel. Untuk beberapa galur virus, berbagai biakan sel sapi dan sel HRT - 18 manusia adalah rentan, dan pertumbuhan virus dapat diketahui dengan jerapan darah.

Patogenesisnya mirip dengan patogenesis mencret rotavirus. Penyakit ini paling umum terjadi pada pedet berumur sekitar 1 minggu, ketika antibodi pada susu induknya menurun sampai ke tingkat yang rendah. Mencret biasanya berlangsung 4 atau 5 hari. Perusakan sel penyerap dari epitel usus dari usus halus, dan juga sedikit dari usus besar, menyebabkan berkurangnya air dan elektrolit dengan cepat. Metabolisme glukose dan laktat terpengaruhi, hipoglikemia, asidosis laktat, dan hipervolemia dapat menyebabkan renjatan akut, kegagalan jantung, dan kematian, walaupun mencret coronavirus pada umumnya kurang serius ketimbang mencret yang disebabkan oleh rotavirus. Coronavirus sapi dapat menyebabkan mencret pada manusia.

Vaksin yang tersedia tidak efektif, karena vaksin itu tampaknya tidak mengandung massa antigen yang cukup dan tidak dapat diberikan secara dini. Pilihan lain dari vaksinasi pada pedet adalah mengimunisasi induk untuk mendorong meningkatnya tingkat antibodi dalam kolostrum atau memberi antibodi monoklon (mencit) untuk mengendalikan infeksi E. coli pada pedet tersedia secara komersial, sediaan yang sama dapat digunakan untuk mengendalikan mencret coronavirus dan rotavirus.

Disentri musim dingin merupakan penyakit akut sporadis pada sapi dewasa yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia, dan diduga disebabkan oleh coronavirus. Sindrom klinisnya dicirikan oleh mencret berdarah yang disertai oleh menurunnya produksi susu, kelesuan, dan penurunan nafsu makan.

8. Gastroenteritis Menular pada Babi
Transmission
Gastroenteritis menular pada babi pertama kali dikenal di Amerika Serikat pada 1964, tetapi kini dapat dijumpai di Eropa dan berbagai negara lainnya. Penyakit ini biasanya berjangkit pada musim dingin dan dicirikan oleh meledaknya wabah muntah dan mencret. Gastroenteritis menular merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak babi mudah di Amerika Serikat bagian barat. Mortalitasnya tinggi, vaksin tidak begitu ampuh dan tampaknya sulit mencegah masuknya virus ke dalam kawanan ternak.

Gejala Klinis. Penyakit ini biasanya dapat dikenali pada saat beranak. Masa inkubasinya singkat, biasanya 1 - 3 hari, dan semua anak babi yang ada di ruang melahirkan pada umumnya terserang secara bersamaan. Gejala klinis pada anak babi adalah muntah - muntah diikuti oleh mencret berair dan merosotnya bobot badan dengan cepat. Mencretnya deras dengan bau yang menusuk hidung dan sering mengandung ampas susu yang tak tercerna. Anak babi yang terinfeksi ketika berumur kurang dari 7 hari biasanya akan mati dalam waktu 2 sampai 7 hari sejak munculnya tanda penyakit, anak babi berumur lebih dari 3 minggu biasanya bertahan hidup, tetapi akan merana sampai beberapa minggu. Pada babi pertumbuhan dan dewasa, penyakit ini biasanya berkaitan dengan hilangnya nafsu makan dan mencret selama beberapa hari, dan bahkan dapat berlangsung tidak kentara. Induk babi yang terinfeksi pada akhir masa kebuntingan dapat menderita demam, tetapi kalau tidak mereka tampak normal dan jarang keguguran.

Diagnosis. Diagnosis dugaan dari gastroenteritis menular dapat dibuat dari timbulnya secara mendadak penyakit yang menular dengan cepat dan seringkali mematikan pada anak babi muda yang disertai dengan muntah - muntah dan mencret. Diagnosis klinis dapat dipastikan dengan berbagai teknik, pengamatan adanya antigen khusus dengan imunoflupresensi, isolasi virus pada berbagai tipe sel, dan pengamatan meningkatnya titer antibodi pada serum sepasang dari induk babi dengan anaknya yang terinfeksi atau dari babi yang telah sembuh dari penyakit.

Epidemiologi dan Pengendalian. Gastroenteritis menular berjangkit paling sering pada musim dingin (di Amerika Utara antara Nopember dan April), tetapi sumbernya tidak diketahui. Keberadaan penyakit ini menjadi kentara hanya bila sejumlah besar anak babi lahir pada musim ketika kondisi cuaca memungkinkan untuk penularan. Pengendaliannya sulit, walaupun tatalaksana yang baik dari kandang kelahiran dapat mengurangi resiko. Aturan vaksinasi yang digunakan secara luas adalah memvaksinasi induk babi dengan vaksin teratenuasi 3 minggu menjelang melahirkan, jadi dapat memberi anak babi antibodi pelindung dalam konsentrasi tinggi lewat kolostrum selama masa kritis beberapa hari setelah lahir.

"Varian pernapasan" dari gastroenteriris menular, dengan tropisme yang pasti untuk saluran pernapasan, tersebar luas di Eropa. Ini biasanya menyebabkan infeksi tidak kentara tetapi dapat mengganggu serodiagnosis, walaupun antibodi monoklon khusus - glikoprotein tertentu dapat digunakan untuk membedakan antara kedua virus itu.

9. Peritonitis Menular Kucing
Transmission
Peritonitis menular kucing merupakan penyakit penting yang terjadi pada kucing dari semua tingkatan umur di seluruh kawasan di dunia. Sigi serologi menunjukkan bahwa virusnya tersebar luas pada kucing liar dan piaraan. Sebagai contoh, pada peternakan kucing biasa ditemukan sampai lebih dari 90% kucing yang mempunyai antibodi terhadap virus. Akan tetapi, kejadian penyakit klinisnya jauh lebih rendah (%) yang menunjukkan bahwa infeksi subklinis biasa terjadi.

Peritonitis menular kucing sering terjadi berkaitan dengan penyakit yang lain, khususnya yang kemungkinan besar menyebabkan imunosupresi (penekanan keimunan), seperti leukemia kucing, defisiensi imun kucing panleukopenia kucing, dan infeksi virus sinsitium kucing.

Coronavirus kucing kedua yang menyebabkan mencret mungkin varian dari virus peritonitis menular dengan tropisme untuk sel epitel usus.

Gejala Klinis. Mulainya tanda klinis dari peritonitis infektif kucing adalah tidak jelas, kucing kehilangan nafsu makan, depresi, dan dapat menderita demam. Kelemahan progresif selanjutnya terjadi, dan pada bentuk penyakit klasik ("basah"), pemelaran perut timbul sebagai akibat dari peritonitis, walaupun hanya sejumlah kecil kucing penderita penyakit klinis menderita peritonitis. Pleuritis yang menyebabkan sesak napas dapat diamati pada sejumlah kucing, dan terdapat laporan mengenai penyakit saraf dan mata yang terjadi pada kucing lainnya. Kucing yang terjangkiti akan mati dalam waktu 1 sampai 8 minggu. Zalir peritoneum dari kucing penderita peritonitis menggumpal, mengandung protein dalam konsentrasi tinggi, dan seringkali mengandung fibrin.

Patogenitas dan Patologi. Sebagian besar kucing yang menderita peritonitis menular kucing mempunyai antibodi terhadap virus, seringkali sampai titer tinggi, dan kompleks imun dapat diamati pada glomerulus ginjal. Juga telah jelas dari kajian dengan vaksin percobaan bahwa antibodi yang sebelumnya telah ada mungkin bergabung dengan virus dan, tanpa merusak atau menetralkan infeksivitasnya, dapat meningkatkan ambilannya oleh makrofag melalui endositosis diperantarai - Fc. Hasil penelitian ini dan pengamatan lainnya mendukung konsep bahwa setidaknya beberapa dari patologi peritonitis menular kucing dapat diperantarai secara emunologi. Sampai belum lama ini, dianggap bahwa antibodi terhadap coronavirus pada kucing disebabkan ekslusif oleh pendedahan sebelumnya terhadap virus peritonitis menular kucing. Kini disadari bahwa virus gastroenteritis menular babi menyebabkan infeksi subklinis pada kucing, yang belum dicirikan sepenuhnya dn diperikan hanya di Kalifornia. Respon imun dari kucing setelah infeksi oleh salah satu dari virus itu dapat menyebabkan kucing "memekakan" virus peritonitis menular dan mendorong timbulnya penyakit klinis secara cepat bila terjadi infeksi.

Diagnosis. Diagnosis klinis dari bentuk klasik ("basah") peritonitis menular kucing tidak sulit. Bila terdapat keragu - raguan, isolasi virus dari eksudat peritonium, darah, dan homogenat organ perut dan dada dapat diupayakan pada biakan paru embrio kucing. Antibodi dapat dideteksi pada serum dengan berbagai teknik, tetapi dalam hal frekuensi dari infeksi tidak kentara oleh virus peritonitis menular, interpretasi dari data yang demikian itu adalah sulit. Hipergamaglobulinemia poliklon ditambah adanya gejala klinis yang memadai dapat membantu diagnosis.

Epidemiologi dan Pengendalian. Pada kondisi alami, virus peritonitis menular kucing barangkali menyebar lewat erosol dari kucing yang menderita penyakit klinis. Peran dari pengeluaran virus lewat tinja belum diteliti secara cermat. Kenyataan bahwa kucing dengan antibodi yang diperoleh secara aktif atau pasif menderita secara lebih cepat bentuk penyakit yang progresif ketimbang kucing seronegatif yang diinokulasi dalam pengembangan vaksin yang efektif. Pengendalian peritonitis menular kucing tergantung kepada pemisahan kucing yang terinfeksi. Setiap kucing yang mempunyai antibodi terhadap virus harus dianggap sebagai terinfeksi secara menetap.

10. Bronkitis Menular pada Unggas
Bronkitis menular unggas (penyakit terengah - engah) pertama kali diamati sebagai penyakit dengan etiologi virus di Amerika Serikat pada 1930 - an. Penyakit ini kini dapat ditemukan di hampir semua negara di dunia dan merupakan salah satu penyakit virus terpenting pada ayam. Virus penyebabnya, coronavirus pertama yang dikenal, bertanggung jawab atas penyakit pernapasan akut yang dapat menyebabkan angka kematian yang sangat tinggi pada anak ayam.

Gejala Klinis. Wabah dari bronkitis menular adalah meledak - ledak, virus menyebar dengan cepat ke seluruh kawasan dalam waktu beberapa hari saja, Anak ayam antara umur 1 dan 4 minggu dapat menderita penyakit paling hebat, yang dapat dikenali pada awalnya dari batuk, bersin, ingusan, dan gangguan pernapasan. Angka kematian pada anak ayam biasanya 25 - 30% tetapi pada beberapa kali wabah dapat setinggi 75%. Pada ayam yang lebih tua, penyakit ini seringkali tidak teramati, tetapi pada ayam yang sedang bertelur terjadi penurunan produksi telur secara drastis, dengan banyak mengeluarkan telur yang kerabangnya lunak atau bentuknya terganggu.

Patologi dan Patogenesis. Kelangsungan penyakit pada anak ayam berkisar dari 7 sampai 21 hari tergantung kepada keganasan penyakit. Bedah bangkai dari anak ayam yang mati karena bronkitis menular memperlihatkan terjadinya sinusitis, trakeitis encer, bronkitis, dan pembendungan serta busung dari paru - paru. Sumbat mengkeju mungkin terdapat pada bronkus. Sasaran utama dan replikasi virus adalah trakea, tetapi virus juga bereplikasi di paru - paru, ovarium, dan jaringan limfoid. Virus bronkitis menular dapat menyebabkan infeksi menetap pada sejumlah ayam, yang menyebabkan pengeluaran virus dalam tinja sampai beberapa bulan setelah pendedahan awal terhadap virus. Bila virus tetap ada ketika terdapat antibodi dalam konsentrasi tinggi, dapat terjadi netritis yang hebat, yang barangkali mencerminkan adanya penyakit diperantarai - kompleks imun.

Diagnosis Laboratorium. Berlawanan dengan berbagai coronavirus, virus bronkitis menular dapar dapat dengan mudah diisolasi melalui inokulasi alantois dari telur berembrio umur 9 sampai 12 hari yang diperoleh dari induk ayam seronegatif. Virus jarang menyebabkan kematian embrio dalam penyepihan pertama, tetapi galur adaptasi telur dapat membunuh embrio dalam waktu 48 jam. Embrio yang terinfeksi menderita kekerdilan yang beragam atau menekuk dengan keras. Berbagai biakan organ dan sel juga dapat digunakan dalam isolasi virus. Sedikitnya ada delapan serotipe dari virus bronkitis menular dan dapat dibedakan ke dalam dua kelompok utama, isolat virus dengan patogenitas yang sangat berbeda terdapat pada tiap kelompok antigenik itu.

Epidemiologi dan Pengendalian. Virus bronkitis menular menyebar antara sesama ayam lewat erosol dan melalui konsumsi pakan yang tercemar tinja. Wabah dari bronkitis menular telah menurun dalam beberapa tahun belakangan ini disebabkan karena penggunaan vaksin secara luas, akan tetapi, penyakit ini dapat berjangkit bahkan pada ayam yang telah divaksinasi setelah adanya pemasukan ayam baru yang terinfeksi yang berasal dari peternakan lain. Untuk menekan sekecil mungkin resiko ini, sebagian besar peternakan ayam hanya membeli anak ayam umur 1 hari dan memeliharanya secara terpisah.

Vaksin yang dilemahkan, diberikan dalam air minum atau sebagai erosol, digunakan secara luas untuk melindungi anak ayam dan biasanya diberikan antara umur 7 dan 10 hari, dan kembali pada umur 4 minggu. Vaksinasi yang dilakukan lebih awal dari 7 hari mungkin tidak berhasil karena sebagian besar anak ayam mempunyai kekebalan pasif sampai umur itu. Adanya beberapa serotipe tampaknya merupakan kendala pertama dalam pembuatan vaksin, akan tetapi, tidak terdapat korelasi antara keragaman serotipe dan resistensi terhadap infeksi. Imunitas lokal pada sistem pernapasan sangat penting bagi perlindungan dan dapat ditimbulkan dengan galur vaksin heterotipe. Pengendalian dari bronkitis menular sulit karena adanya ayam yang terinfeksi secara menetap dalam banyak kawanan, program vaksinasi hendaknya disesuaikan dengan tipe operasi peternakan ayam dan galur virus yang prevalen di daerah itu.

PENGENDALIAN pada POPULASI MANUSIA.
CATATAN KHUSUS :
EFEKTIVITAS STERILISASI / DESINFEKTAN BERTAHAN MAKSIMAL 2 HARI DALAM MENANGKAL SEMUA JENIS VIRUS, SEHINGGA PERLU DILAKUKAN BERKALA KEMUDIAN PERLU DILAKUKAN MASA NON AKTIVITAS {MASA KERING} SELAMA 7 HARI SEJAK PENYEMPROTAN PERTAMA SEBELUM PENGULANGAN SEMPROTAN MERATA SEKALI LAGI DI SUATU WILAYAH (SUDAH BANYAK DITERAPKAN PADA KANDANG AYAM, KAMBING, SAPI dll, RUMAH, JALAN, PASAR, MALL, HOTEL, FASILITAS UMUM) !!!!! (BIO SEKURITI ISO 14000)
Khususnya Negara kesatuan Republik Indonesia sebaiknya laksanakan GMP SOP berikut :
"Antibodi dari penderita sembuh COVID-19 dapat menjadi bahan baku vaksin COVID-19."
{PENELITI, Praktisi dan Pengusaha NkRI}
KELUARGA VIRUS YANG TELAH DITEMUKAN DI DUNIA antara lain :
Rapid Test hanya mendeteksi kadar Antibodi naik atau turun (kadar immunoglobulin bereaksi terhadap antigen berbagai macam virus yang tidak spesifik) bereaksi terhadap infeksi berbagai macam virus, belum akurat mendeteksi spesifikasi virus apa yang diderita pasien terpapar, sehingga diperlukan Test lanjutan dimana teknologi kedokteran saat ini merekomendasikan PCR (Polymerase Chain Reaction). Urutan / langkah - langkahnya / tahapan - tahapannya, cara dan teknik PCR dapat dicari diliteratur yang lain secara On Line / di toko buku / di perpustakaan, silahkan. Jadi jangan bodoh !!!!! Sedangkan di seluruh dunia jenis virus di bumi sangat banyak variannya. Kita harus selektif dan cerdas. Ayo dokter umum, dokter spesialis, ahli biologi, peneliti LIPI, masakan dalam waktu cepat VAKSIN FLU BURUNG oleh dokter hewan sudah mampu memproduksi massal yang efektif di akui OIE, FAO dan WHO sedangkan pada target manusia kalian masih menghasilkan vaksin - vaksin yang tidak efektif. Buang EGO kalian kurangi berteori dan perbanyak jam terbang praktek serta terjun langsung, jangan mengandalkan mantri / bidan atau perawat asisten kalian yang notabene kapasitasnya terbatas, demi kemajuan kesehatan umat manusia bersama di seluruh dunia. Supaya ahli - ahli tersebut terpacu menunjukkan kontribusi terbaik tentunya DUKUNGAN TOTAL dan PENGHARGAAN - PENGHARGAAN SEKECIL apapun dari pemerintah masing - masing negara sangat dibutuhkan.
1. Coronaviridae
2. Parvoviridae
3. Papovaviridae
4. Adeniviridae
5. Herperviridae
6. Poxviridae
7. Iridoviridae
8. Picornaviridae
9. Caliciviridae
10. Togaviridae
11. Flaviviridae
12. Paramyxoviridae
13. Rhabdoviridae
14. Orthomyxoviridae
15. Bunyaviridae
16. Reoviridae
17. Birnaviridae
18. Retroviridae
19. Arenaviridae
20. Filoviridae
21. Toroviridae
22. Hepadnaviridae
23. Circoviridae
24. Bornaviridae
25. Newviridae

Obat Naturophaty dalam pengendalian gejala Virus COVID 19 :
1. DEMAM
a. Ramuan I
- Bahan : Jeruk nipis 1 buah, Bawang merah 3 biji, Minyak kelapa 1 sendok makan Garam sedikit,
- Cara pembuatan : Jeruk nipis diperas airnya, bawang merah setelah dicuci, diparut dengan parutan yang dilapisi daun pisang. Perasan jeruk nipis, parutan bawang merah ditambah garam sedikit dicampur dengan minyak.
- Cara pemakaian : Dikompreskan pada ubun - ubun.

b. Ramuan II
- Bahan : Daun dadap serep secukupnya atau Daun kembang sepatu segar, secukupnya,
- Cara pembuatan : Daun dadap serep segar diremas - remas masukkan ke dalam air yang telah diberi perasan jeruk nipis. Kemudian tempelkan ke kepala anak. Bila kering diganti yang baru sampai panas turun. Daun kembang sepatu segar dilumatkan dengan air sedikit kemudian dilumurkan ke seluruh badan.

c. Ramuan III
- Bahan : Bawang merah secukupnya,
- Cara pembuatan : Bawang merah dibersihkan, kemudian dilumatkan atau ditumbuk,
- Cara pemakaian : Lumatan bawang merah ini dilumurkan ke seluruh tubuh, terutama dahi, ubun - ubun, leher dan ketiak.

d. Ramuan IV
- Bahan : Daun pegagan segar 1 genggam, Adas 3 butir, Kulit batang Pulosari 1 potong, Bawang merah 1 biji / suing, Air 3 cangkir,
- Cara Pembuatan : Campuran didihkan sampai diperoleh 1 cangkir, kemudian disaring,
- Cara Pemakaian : Orang Dewasa ; 1 (satu) cangkir diminum sekaligus. Sedangkan untuk Anak - anak ; 1/2 cangkir 1 (satu) kali minum apabila masih panas minum 2 (dua) kali sehari.

e. Ramuan V
- Demam benar - benar penyakit yang menyiksa penderita akan merasa panas dingin dibuatnya. Sehingga bisa menggigil sekalipun udara panas !
- Demam bisa disembuhkan melalui pengobatan Naturophaty seperti di bawah ini :
- Ambillah daun pepaya sebanyak segenggam. Tumbuklah sampai halus dan saringlah dengan sehelai kain halus, diperas ambil sari arinya, kemudian air saringan ini diminumkan kepada yang menderita demam. Jika memang dalam 12 jam demam itu belum juga lenyap keseluruhannya, boleh diulangi lagi dengan memberikan sari air daun pepaya yang ditumbuk dan diperas dengan sehelai kain halus. Untuk mereka yang menderita penyakit COVID 19 dan atau malaria, boleh mempergunakannya selama 5 hari air perasan daun pepaya tersebut, niscaya dapat sembuh dari sakit COVID 19 dan atau malaria (demam) tersebut.

PERHATIAN :
1. Segera hubungi dokter atau puskesmas jika gejala menerus selama 1 hari penuh,
2. Bila panas tinggi, anak jangan dibungkus dengan selimut, atau memakai baju tebal, cukup ditutup dengan sehelai kain,
3. Usahakan kamar tidak pengap dan panas, buka semua jendela bila udara panas,
4. Kompres badan anak terutama di kepala, ketiak, lipat paha dan perut dengan ramuan - ramuan di atas atau menggunakan air dingin,
5. Selama sakit berikan banyak minum, sari buah - buahan dan makanan bergizi. Berikanlah makanan seperti biasa, sesuai umur anak, tetapi dibuat yang lebih lunak sehingga mudah dicerna. Teruskan pemberian ASI terutama untuk anak yang masih menyusu,
6. Apabila panas disertai keluhan lain, maka berikan juga ramuan untuk keluhan tersebut. Misalnya ; Panas + Batuk + Pilek berikan ramuan panas dan ramuan batuk + pilek,
7. Untuk mempercepat turunnya panas yang tinggi, walaupun telah minum obat dari Puskesmas / Dokter, dapat juga dikombinasikan dengan kompres, ramuan - ramuan tersebut di atas.

2. FLU
Bahan antara lain : Nanas, Cengkeh 4 biji, Gula Aren dan Kayu Manis.
Nanas dikupas kulitnya lalu diparut. Cengkeh dan kayu manis ditumbuk sampai halus. Kalau sudah, parutan nanas dan tumbukan cengkeh dan kayu manis aduk menjadi satu. Yang terakhir bubuhkan gula aren, kemudian disaring dengan kain halus untuk diambil air sarinya. Minumlah ramuan ini 2 atau 3 kali sehari. InzaAllah penyakit flu ini lenyaplah sudah.

3. BATUK
Melalui pernapasan penularan batuk itu bisa terjadi.
Batuk itu sangat menyiksa bagi si penderita. Jika ada di antara Anda atau mungkin anak Anda yang terserang penyakit demikian, ikutilah resep ini.
Lobak ungu 2 batang, kemudian diparut, setelah itu diperas pakai kain. Ambil air perasan tadi dan campurkan sedikit garam. Aduklah sampai semacam ramuan. Minumlah 2 kali sehari yaitu pagi dan sore, sekali minum hanya seperempat cangkir saja. Batuk Anda akan sembuh dalam waktu yang singkat (1 minggu). Lakukanlah secara rutin agar penyakitnya hilang sama sekali.

a. Ramuan I
- Bahan : Kencur 3 jari, Garam sedikit,
- Cara Pembuatan : Kencur dikupas diparut (parutannya dialasi daun pisang (plastik). Tambahkan air 3/4 cangkir, peras dan saring dengan kain bersih / saringan teh.
- Cara pemakaian : Diminum 2 x sehari 1 ramuan, oleh anak dan orang dewasa.

b. Ramuan II
- Bahan : Daun waru mudah 11 helai, Gula Batu secukupnya dan Air 2 gelas,
- Cara Pembuatannya : Daun waru dicuci bersih, dipotong - potong kasar, kemudian ditambah gula dan air. Campurannya dididihkan sampai diperoleh 1 gelas ramuan,
- Cara pemakaian : Diminum 2x sehari ramuan Pagi hari sebelum makan dan Malam hari sebelum tidur.

c. Ramuan III
- Bahan : Jeruk nipis 1 buah, Kecap atau Madu secukupnya,
- Cara Pembuatannya : Jeruk diperas, airnya ditambah dengan kecap atau madu sama banyak aduk sampai rata,
- Cara Pemakaian : Dewasa 3x sehari 1 sendok makan, Anak - anak 3x sehari 1 sendok teh.

4. BATUK PILEK
a. Ramuan I
- Bahan : Akar manis cina 3 jari, Daun poko segar 1 genggam,
- Cara Pembuatannya : Bahan setelah dicuci bersih, kemudian dididihkan sampai diperoleh 1 cangkir,
- Cara Pemakaian : 2x sehari 1/2 cangkir. Anak - anak 2x sehari 1/4 cangkir. Pagi hari sebelum makan dan malam hari sebelum tidur.

b. Ramuan II
Untuk PILEK saja !!!
- Bahan : Air teh kental 3/4 gelas, Air jeruk nipis 3 sendok makan, Gula Batu sebesar telur ayam,
- Cara Pembuatan : Campur semua bahan, diaduk sampai larut,
- Cara Pemakaian : Orang dewasa minum 3x sehari 1 ramuan. Anak 3x sehari 1/2 cangkir. Anak Balita jangan diberi ramuan ini !!!

c. Ramuan III
Untuk BATUK PILEK diserati suara serak (suara hilang)
- Bahan : Jeruk nipis 1 buah, Minyak kayu putih secukupnya dan Kapur Sirih secukupnya,
- Cara Pembuatannya : Jeruk nipis dipotong - potong dan diperas airnya ke dalam cawan, kemudian ditambah kayu putih sama banyak dan kapur sirih. Diaduk hingga diperoleh campuran seperti bubur,
- Cara Pemakaian : Dilumurkan pada leher, dada dan punggung.
INGAT !!!
Bagi mereka yang kulitnya peka tidak tahan terhadap kapur sirih dan pada saat pemakaian kulit terasa gatal / perih / panas dianjurkan : Hentikan Pemakaian Ramuan ini.

PERHATIAN
- Hindarilah bayi / anak dari penderita batuk / batuk pilek,
- Pakailah penutup hidung bila ibu yang sakit pilek menyusui bayi,
- Segera bawalah ke Puskesmas / Dokter apabila ada tanda - tanda batuk anak disertai sesak napas.

Negara Bebas COVID 19 (Sementara) Per 27 Maret 2020 (Sumber Data)
RAMALAN Metode Scientist 1 orang infeksi 2 orang
(Perhitungan setelah Per 8 April 2020)
1. Botswana
2. Burundi
3. Komoro
4. Korea Utara (dicurigai dirahasiakan oleh pemerintahan Komunis)
5. Kiribati
6. Lesotho
7. Malawi
8. Kepulauan Marshall
9. Mikronesia (Negara Federasi)
10. Nauru
11. Palau
12. Samoa
13. Sao Tome dan Principe
14. Sierra Leone
15. Kepulauan Solomon
16. Sudan Selatan
17. Tajikistan
18. Tonga
19. Turkmenistan
20. Tuvalu
21. Vanuatu
22. Yaman (Rakyatnya Rajin dan Tekun Ibadah)

BELA NEGARA itu dengan di RUMAH saja hingga 14-21 hari ke depan. Tapi ya bersih2x Rumah sendiri jangan malah main PS - an atau GAME ON LINE dan makin JOROK. Lakukanlah sesuatu yang bermanfaat minimal dari tingkat individu masing - masing.
Para pemimpin NkRI mulai tingkat RT, DPR, MPR dan Presiden serta Wakil Presiden SAYANG kepada PANJANG UMUR RAKYATnya. Sayangi UMUR dan KESEHATAN kita masing - masing. Masing - masing Pemimpin memberi contoh terbaik. Tanpa TENDENSI.
Karena RAKYAT merupakan aset terbaik untuk terus berkarya terbaik demi Negara di masa depan.
BANTU DIRI SENDIRI = BANTU PEMERINTAH masing - masing.
Apa susahnya sich !!!!! InzaAllah


Support NkRI and WORLDWIDE

*****Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
(Red. pc27)


***** BUSINESS GREETINGS *****

Company [Enterprise] <Perseroan> {NRi PSM Group international}
General Supplier and Contractor
SK.MENKEH & HAM RI AHU-0052706-AH.01.15 Tahun 2019
SK.MENKEH & HAM RI C-484.HT.03.01-th.03-INFINITY.SK.PSPN 2099/ORG/PEN/13.
SIUP : 503/10764.4/436.6.11/2013-INFINITY
NIB 9120207751094

Foundation [Yayasan] PETUAH ORANG TUA PEDULI IDE
Education, Social and Health Foundation
Acting Prosecutor Prof.DR.Dr.Hc.KH.Abdul Rasyid,S.H.,M.Hum.,MM.,PhD
Ref.RM.79318728 Ref.RM.SD002801
Notary Deed Herman Soesilo, S.H.
SK. MENKEH dan HAM RI
No. C-1815.HT.03.01-Th.2002.Tanggal 08 November 2002
SK. Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor : 502-XVII-2006. Tanggal 18 Desember 2006
Tanggal 1 Agustus 2013. Nomor. 4

Institution [Lembaga] PERKUMPULAN PEMUDA PEDULI IDE
Contractor and Consultant
Yang Berhubungan dengan Industri (YBDI)
Notary Deed Dadang Koesboediwitjaksono, S.H.
SK. MENKEH dan HAM RI
No. C-484.HT.03.01 – Th. 2003
Tanggal 21 Februari 2008. Nomor. 5

NPWP:72.743.537.2-615.000
banner