(TAHUN 611 M) 'BERKACA' PADA ROSULALLAH NABI SAYYIDINA MUHAMMAD S.A.W 'SUDAH' MEMBERIKAN TAULADAN STRATEGI MENGENDALIKAN EPI/PAN'DEMI WABAH PENYAKIT MENULAR dengan "KARANTINA/DI RUMAH SAJA/LOCKDOWN/ISOLASI" (Kabar Gembira)

PENYULUHAN INTERNAL
Wuhan, China akan BUKA LOCKDOWN
Jika tidak ada lagi penambahan pasien 14 hari ke depan dan dapat terbendung.
{Terhitung 21 Maret 2020}

"Antibodi (Antibodi monoklonal yang disebut 47D11dari penderita sembuh dari COVID-19 dapat menjadi bahan baku vaksin COVID-19."
{PENELITI, Praktisi dan Pengusaha NkRI}

WASPADA "PEMBULUH DARAH dan DARAH"
Reaksi Alkohol minimal 70% terhadap semua jenis virus adalah memusnahkan virus sebagai obat khusus luar
(pemakaian luar)
1. Jenis hewan (LIAR) yang tidak dimasak dengan sempurna (100 derajat Celcius)
2. Bangsa Kelelawar
3. Bangsa Kera (Simpanse, Monyet, Orang Utan dll)

" Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit melainkan juga menurunkan penawar baginya, yang diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang memang tidak mengetahuinya." [H.R. Ahmad, sahih]

"Semua Penyakit ada Penawarnya" [Peneliti]

TIDAK BOLEH "NGEYEL"
TIDAK BOLEH "Menunggu KONDISI LUAR BIASA (KLB)"
Sterilization of private and public areas. IMMEDIATELY on NKRI.
An ounce of prevention is worth a pound of cure.
Take CDR / Vitacymine and Turmeric etc. Greetings HEALTHY
Sebelum semua upaya menjadi terlambat.
SEGERA STERILISASI SELURUH area publik 
"KARANTINA / LOCKDOWN / ISOLASI" JAWA TIMUR dan SEMPROT Desinfektan + Alkohol area publik untuk
"BIO SECURITY" Dini
Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati.
Hentikan kebiasaan makan segala tanpa selektif terlebih dahulu!!!!!
{Saran untuk Gubernur, Walikota dan Bupati}

Sengatan TAWON dan Uler Keket (Jenis Ulat Gatal) sebagai (Hujan) Obatnya. He3x
"Spesies TAWON dan ULER KEKET 'DITENTUKAN yang berkorelasi hantam Macrofag HIV / AIDS"
{Masih dalam taraf penelitian}

Berbagai persoalan yang dihadapi peternak / petani, dan juga persoalan bangsa, datang silih berganti tiada henti, dan tak satu pun teratasi. Sebuah solusi bagi bangsa, untuk "menghilangkan" EBOLA - MERS - SARS - CORONA 19, flu burung, datangkanlah DBD. Untuk "menghilangkan" DBD, publikasikanlah banjir, untuk "menghilangkan" banjir, laksanakanlah pemilu. Setiap tanggal 26 Agustus setiap tahun bangsa ini hanya "Prihatin dengan tuntutan keterlaluan bagi anggaran pengeluaran buat Akomodasi, Rapat, beli Dasi, Semir sepatu dan perawatan Gedung Majelis (dibangun dengan Amanah Rakyat) setiap hari". Mengapa semakin tinggi pendidikan kita tidak cerdas berhitung dalam menemani waktu yang terus mendewasakan ketepatan dan kecepatan kemajuan. Instropeksi darimana kalian berasal. Jawabnya serempak bagai KOOOR Paduan Suara MEDTECINDO "Kami dari DESA".

Stock ARV dan implan molekul "MK-8591" untuk pasien HIV / AIDS jangan sampai menipis atau langkah 2020 - seterusnya

[Saran untuk Menteri Kesehatan NkRI]

Saran KARANTINA istilah Umum / LOCKDOWN istilah Negara / ISOLASI istilah Medis untuk NkRI
Sekitar 14 hari ke depan atau lebih panjang hingga status penambahan pasien kisaran 0
Tidak akan berpengaruh terlalu banyak dalam hal ekonomi sebagai pengorbanan (Uang bisa dicari buat bayar HUTANG Indonesia tapi ini NYAWA) jika dibandingkan korban jiwa dan masalah bangsa yang tidak terselesaikan dalam percepatan.
RAKYAT INDONESIA ingin HIDUP PANJANG UMUR !!!!!

berikut LITERATURnya. InzaAllah
{Hurufnya kami besarin supaya menjadi bukti bahwa kami bukan bercanda. Ini SERIUS}
Strategi menghadapi wabah pernah di contohkan Nabi Muhammad S.A.W (RosulAllah)
Yang kita cintai dan kangeni bersama
(Penulis MENANGIS begitu EGOnya (ekonomi) / AWAMnya pemimpin kita dalam menghadapi masalah bangsa)

Dalam sebuah hadist, Rasullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
‏ لاَ تُدِيمُوا النَّظَرَ إِلَى الْمَجْذُومِينَ
Artinya: "Jangan kamu terus menerus melihat orang yang menghidap penyakit kusta."
(HR Bukhari)
Nabi Muhammad SAW juga pernah memperingatkan umatnya untuk tidak dekat dengan wilayah yang sedang terkena wabah. Dan sebaliknya jika berada di dalam tempat yang terkena wabah dilarang untuk keluar.
Seperti diriwayatkan dalam hadits berikut ini:
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
Artinya: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu."
(HR Bukhari)

Hadist yang dinarasikan Abdullah bin 'Amir mengatakan, Umar kemudian tidak melanjutkan perjalanan. Berikut haditsnya:
أَنَّ عُمَرَ، خَرَجَ إِلَى الشَّأْمِ، فَلَمَّا كَانَ بِسَرْغَ بَلَغَهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّأْمِ، فَأَخْبَرَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ ‏"‏‏
Artinya: "Umar sedang dalam perjalanan menuju Syam, saat sampai di wilayah bernama Sargh. Saat itu Umar mendapat kabar adanya wabah di wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf kemudian mengatakan pada Umar jika Nabi Muhammad SAW pernah berkata, "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." 
(HR Bukhori).

Jika umat muslim menghadapi hal ini, dalam sebuah hadits disebutkan janji surga dan pahala yang besar bagi siapa saja yang bersabar ketika menghadapi wabah penyakit.
‏ الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: "Kematian karena wabah adalah surga bagi tiap muslim (yang meninggal karenanya).
(HR Bukhari)

"Lebih Baik MENCEGAH daripada MENGOBATI"
Prinsip Kedokteran Naturophaty

Sekilas tentang Herbal wujud Trend "BACK TO NATURE WITH NATUROPHATY"

Naturophaty
Tren global Back to Nature turut menyebabkan terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat akan produksi pangan organik dan obat – obatan berbasis bahan baku alam yang lebih sehat, aman, dan murah. Sekitar 80% penduduk dunia telah memanfaatkan tumbuhan obat untuk memelihara kesehatan primernya dan perlu diketahui bahwa sekitar 25% obat modern berasal dari tanaman obat.

Saat ini, masyarakat sangat membutuhkan tanaman obat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas), meningkatkan vitalitas tubuh, pengobatan penyakit infeksi, pengobatan penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit kencing manis (diabetes melitus), kadar trigliserida tinggi (hipertrigliseridemia), kadar kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), dan kanker.

Untuk memenuhi kebutuhan akan obat berbahan alami, Badan POM telah melakukan pengembangan 35 jenis tanaman obat unggulan untuk pembuatan sediaan terstandar. Sebelumnya pada tahun 2003 telah dipilih sebanyak 9 jenis tanaman obat unggulan (TOU), yaitu kunyit, temulawak, jahe merah, sambiloto, salam, cabe jawa, daun jambu biji, mengkudu, dan jati belanda, dan pada tahun 2004 ditambah dengan tanaman pegagan. TOU tersebut sedang diuji secara klinis untuk dijadikan fitofarmaka dan dikembangkan menjadi varietas yang unggul.

A. Simplisia
Simplisia merupakan bahan alam yang digunakan sebagai obat, tetapi belum mengalami pengolahan apapun atau telah diolah secara sederhana.

Simplisia yang berasal dari tanaman, baik berupa tanaman utuh, bagian tanaman (seperti daun, bunga, buah, kulit buah, biji, kulit batang, kayu, akar, rimpang), atau eksudat tanaman disebut sebagai simplisia nabati. Eksudat tanaman bisa merupakan isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya atau zat nabati lain yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman dan belum berupa zat kimia murni.

Adapun jenis – jenis simplisia nabati adalah sebagai berikut.
1. Herba (herba)
Herba merupakan seluruh bagian tanaman obat mulai dari akar, batang, daun, bunga, dan buah yang berasal dari tanaman jenis terna yang bersifat herbacius. Contohnya pegagan.

2. Daun (folium)
Bisa dikatakan, daun adalah jenis simplisia yang paling sering digunakan dalam pembuatan ramuan herbal. Simplisia tersebut bisa berupa daun segar atau kering dan dapat berupa pucuk daun seperti teh atau daun tua seperti daun salam.

3. Bunga (flos)
Bunga yang digunakan sebagai simplisia dapat berupa bunga tunggal atau majemuk.

4. Buah (fructus)
Buah untuk simplisia biasanya dikumpulkan setelah masak.

5. Kulit buah (pericarpium)
Kulit buah dikumpulkan dari buah masak seperti kulit buah jeruk.

6. Biji (semen)
Biji biasanya dikumpulkan dari buah yang sudah masak.

7. Kulit kayu (cortex)
Kulit kayu merupakan bagian terluar dari batang pada tanaman tingkat tinggi.

8. Kayu (lignum)
Kayu yang biasa digunakan sebagai simplisia merupakan kayu tanpa kulit. Pemotongan kayu biasanya dilakukan miring sehingga permukaan menjadi lebar. Kadangkala berupa serutan kayu.

9. Akar (radix)
Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah. Tugas akar selain memperkuat tegaknya tumbuhan, menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kadang – kadang juga sebagai tempat untuk menimbun makanan. Menurut bentuknya, dibedakan 2 macam akar yaitu tunggang dan akar serabut. Akar tunggang hanya terdapat pada tumbuhan yang ditanam dari biji. Akar untuk simplisia bisa dari tanaman rumput, perdu, atau tanaman berkayu keras. Simplisia akar dikumpulkan ketika proses pertumbuhannya terhenti. Contoh akar yang kerap dijadikan simplisia adalah akar tanaman kompri.

10. Umbi (tuber)
Umbi merupakan penjelmaan batang atau akar sehingga dibedakan menjadi umbi batang dan umbi akar. Untuk menjadi simplisia, umbi dipotong miring agar permukaan menjadi lebar. Bila umbi bersifat toksik, sebelum digunakan umbi perlu diproses terlebih dahulu dengan cara perendaman atau pengukusan. Contoh umbi akar serabut adalah singkong dan umbi akar tunggang adalah lobak, sementara contoh umbi batang adalah kentang.

11. Rimpang (rhizome)
Rimpang merupakan batang dan daun yang terdapat di dalam tanah, bercabang – cabang, dan tumbuh mendatar. Dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul ke atas tanah dan menjadi tumbuhan baru. Kunyit merupakan salah satu contoh jenis rimpang yang biasa dijadikan simplisia.

12. Umbi lapis (bulbus)
Umbi lapis merupakan perubahan bentuk dari batang beserta daunnya menjadi umbi yang berlapis – lapis karena daunnya tebal, lunak, dan berdaging. Contoh dari umbi lapis antara lain bawang merah dan bawang bombay.

B. Cara Pengumpulan Simplisia
Naturophaty
Untuk mengumpulkan simplisia, perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut.

1, Bagian tanaman yang akan dipanen.
Hal yang perlu diketahui dari tanaman obat adalah bagian mana dari tanaman yang dapat diambil untuk simplisia, misalnya daun, bunga, buah, akar, atau rimpang. Hal ini karena zat berkhasiat tidak terdapat pada seluruh bagian dari tanaman. Kadangkala, ada beberapa bagian dari tanaman justru beracun dan tidak dikehendaki. Bila yang dikumpulkan daun, sebaliknya tidak tercampur dengan bagian lain dari tanaman seperti biji, bunga, atau tangkai. Dengan demikian, penyortiran pascapanen (sortasi basah) sangatlah diperlukan.

2. Umur tanaman.
Umur tanaman menentukan jumlah kandungan zat aktif dalam tanaman sehingga kandungan zat aktif di bagian – bagian tanaman tidak selalu tetap dari waktu ke waktu.

3. Waktu panen.
Usahakan pemanenan dilakukan pada saat tanaman memiliki kandungan zat aktif paling tinggi. Misalnya, untuk mendapatkan minyak asiri yang optimal, pemanenan dilakukan pada pagi hari dan langsung diolah ketika masih segar. Sedangkan untuk mendapatkan amilum, sebaiknya pemanenan dilakukan pada sore hari. Daun dikumpulkan sewaktu tanaman hampir berbunga, bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar, buah dipanen ketika sudah masak, dan biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.

4. Kondisi khusus.
Terkadang, pengumpulan simplisia perlu memperhatikan kondisi khusus, misalnya pemanenan daun yang dilakukan sewaktu daun masih muda atau ketika masih tunas seperti pada daun teh atau pada saat pertumbuhan daun sudah maksimal seperti daun sirih dan daun salam. Kondisi khusus lain juga berlaku ketika melakukan pengeringan simplisia, misalnya daun muda dapat dikeringkan dengan cara diangin – anginkan, sedangkan daun tua dengan cara dijemur menggunakan tudung.

C. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Mutu Simplisia
Naturophaty
Mutu simplisia dipengaruhi oleh zat aktif yang terkandung pada simplisia tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan standarisasi dan persyaratan mutu simplisia. Kandungan kimia tanaman obat sangat bervariasi, tergantung dari banyak faktor. Faktor tersebut antara lain lingkungan tempat tumbuh, hara tanah, iklim, ketinggian, kualitas bibit, teknologi budi daya, umur tanaman sewaktu dipanen, cara pengolahan simplisia pascapanen, cara pengepakan, serta cara penyimpanan simplisia. Standarisasi simplisia diperlukan untuk mendapatkan efek yang terulangkan (reproducible). Kandungan kimia yang dapat digunakan sebagai standar adalah kandungan kimia yang berkhasiat, kandungan kimia yang hanya sebagai petanda (marker), atau yang memiliki sidik jari (fingerprint) pada kromatogram. Oleh karena itu, untuk mendapatkan mutu simplisia yang sama, dibutuhkan bibit unggul yang dapat diperbanyak dengan kultur jaringan dan ditanam dengan berpedoman pada cara bercocok tanam yang baik.

D. Membuat Ramuan Herbal.
Untuk membuat ramuan herbal yang tepat dan benar – benar berkualitas, selain cakap dalam meramu herbal, seorang herbalis juga harus memiliki pengetahuan mengenai tanaman obat yang memang berkhasiat menyembuhkan penyakit. Misalnya, jenis – jenis tanaman yang bersifat antibakteri, peluruh keringat, pereda nyeri (analgesik), penghenti pendarahan, atau peluruh cacing usus (anthelmintik).

Pembuatan ramuan herbal idelanya dilakukan berdasarkan diagnosis penyakit yang diderita pasien dan biasanya harus pula disesuaikan dengan berbagai gejala yang menyertainya. Sebagai contoh, penderita hipertensi kerap kali disertai gejala – gejala lain seperti sulit tidur, jantung berdebar, sakit maag, sakit kepala, atau rasa berputar. Untuk kasus seperti ini, simplisia yang dapat digunakan antara lain bawang putih, seledri besar, ketimun, rambut jagung, atau sambung nyawa yang perlu ditambahkan dengan simplisia penenang seperti herba putri malu atau valerian.

E. Meminum Ramuan Herbal
Simplisia tanaman obat biasanya disatukan terlebih dahulu dalam sebuah ramuan sehingga perlu persiapan dan pengetahuan bagaimana cara meminumnya. Ada tiga cara umum untuk meminum sebuah ramuan herbal yaitu direbus, dalam bentuk bubuk, dan pil / tablet / kapsul.

1. Ramuan yang direbus
Ramuan herbal yang direbus cenderung lebih mudah diserap dan memiliki reaksi lebih cepat. Hal ini baik untuk penyakit yang akut. Cara merebus yang umum dilakukan adalah dengan memasukkan simplisia ke dalam pot / wadah, lalu ditambahkan air secukupnya hingga simplisia terendam. Selanjutnya ditambahkan air sebanyak 1 mangkuk lagi sehingga permukaan air menjadi kurang lebih 2 cm lebih tinggi dari simplisia, diaduk sebentar dan didiamkan terendam selama 20 menit agar simplisia menjadi lebih lembut dan basah. Ketika merebus simplisia, api dibiarkan menyala maksimal sampai airnya mendidih, kemudian dikecilkan seminimal mungkin agar air tidak meluap dan mencegah penguapan dini. Untuk menjaga agar zat aktif simplisia yang mudah menguap tidak menghilang, selama merebus pot harus tertutup dan tidak sering dibuka.

Untuk menghasilkan khasiat obat yang optimal, ramuan harus direbus dengan memperhatikan beberapa hal, yakni sebagai berikut.

a. Pot / wadah untuk merebus
Pot / wadah yang digunakan untuk merebus jangan terbuat dari besi atau perunggu. Tujuannya tak lain agar tidak terjadi reaksi kimiawi dengan simplisia dan hasil ekstraksi tidak beracun. Pot yang baik digunakan untuk merebus ramuan herbal antara lain terbuat dari tanah, berbahan email, keramik, atau gelas tahan panas. Namun, pot yang biasa digunakan adalah yang terbuat dari tanah.

b. Jumlah air yang digunakan untuk merebus
Jumlah air yang digunakan untuk merebus sudah pasti berbeda, tergantung dari jenis simplisia dan besarnya api yang digunakan. Beberapa simplisia ada yang menyerap air lebih banyak sehingga membutuhkan lebih banyak air untuk merebus. Demikian juga bila merebus di atas api besar berarti akan membutuhkan air yang lebih banyak daripada api kecil.

c. Lama perebusan
Lamanya merebus tergantung dari simplisia yang digunakan. Sebagai contoh, simplisia untuk merangsang keluarnya keringat bisa dibiarkan di atas api besar selama 10 menit setelah air mulai mendidih. Tanaman obat untuk memperkuat tubuh (tonik), dapat direbus selama 1/2 jam di atas api kecil.

Terkadang, mungkin perlu merebus simplisia yang berat atau keras seperti kayu atau akar selama 10 – 20 menit dengan panas yang rendah terlebih dahulu sehingga unsur – unsur zat aktifnya akan benar – benat terlarut pada saat air didihkan. Setelah itu, ditambahkan tanaman obat aromatik dan terakhir baru ditambahkan dengan tanaman obat yang sangat ringan, seperti daun dan bunga yang perebusan hanya membutuhkan kurang lebih 5 menit. Setelah perebusan selesai, tanaman obat kemudian disaring. Setelah dingin, siap untuk diminum.

2. Bubuk
Ramuan bubuk biasanya diperoleh dari simplisia yang ditumbuk hingga halus. Pembuatan ramuan herbal dalam bentuk bubuk dianggap lebih praktis karena mudah untuk disimpan, dibawa, dan diminum. Selain itu, lebih ekonomis daripada ramuan yang direbus. Bila satu bungkus simplisia herbal direbus, umumnya hanya dapat memenuhi kebutuhan untuk 1 hari. Setelah dijadikan bubuk, dapat memenuhi kebutuhan selama 4 hari, namun efek pengobatan menjadi berkurang karena memerlukan waktu lebih lama untuk menghabiskan 1 bungkusnya.

Ramuan herbal yang berbahan dasar simplisia bubuk biasanya dibuat dengan cara diseduh. Caranya adalah dengan memasukkan bubuk ke dalam cangkir kemudian dituangkan air mendidih. Biasanya air seduhan tersebut diminum selagi hangat. Bila ada residu yang tersisa, bisa ditambahkan sedikit air, kemudian diminum kembali hingga tidak ada residu yang tersisa. Bila tidak ingin meminum ampasnya, minum saja beningannya, sementara ampasnya dibuang.

3. Tablet
Bubuk simplisia tanaman obat dapat dibuat menjadi tablet. Ada beberapa keuntungan dari tablet, di antaranya mudah dibawa dan dikonsumsi, tetapi kekurangannya adalah zat aktifnya lambat diserap oleh tubuh sehingga efek drastis ramuan menjadi lambat. Tablet lebih baik digunakan pada penyakit defisiensi dan penyakit kronik.

4. Ekstrak
Simplisia yang diekstrak khasiatnya paling tinggi dibandingkan dengan simplisia yang direbus maupun bubuk. Hal ini karena proses ekstraksi dilakukan oleh pabrik farmasi besar yang pembuatannya harus memenuhi syarat yang sudah ditentukan, yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik (CPOTB). Dengan cara ekstrak, zat aktif tumbuhan obat sudah ditarik keluar dari simplisianya dan selanjutnya dikemas dengan baik. Bila ingin menggunakan ramuan ekstrak, pastikan dalam kemasan tertulis ekstrak serta dosis pemakaiannya harus mengikuti petunjuk produsen.

KAPAN Ramuan Herbal harus Diminum ?
Ramuan dapat diminum sebelum atau sesudah makan, tergantung dari sifat ramuan dan khasiatnya. Sebagai peraturan umum, perhatikan petunjuk – petunjuk sebagai berikut.
a. Ramuan yang dapat mengganggu saluran cerna dan ramuan untuk penyakit mata harus dikonsumsi setelah makan,
b. Ramuan untuk penyakit kronis harus dikonsumsi secara teratur pada jam yang sama setiap harinya,
c. Ramuan untuk menyebabkan tidur, seperti pada penderita insomnia, harus diminum sebelum tidur,
d. Ramuan untuk gejala akut dapat dikonsumsi kapan saja,
e. Ramuan untuk penyakit malaria harus dikonsumsi 2 jam sebelum makan,
f. Ramuan yang berfungsi sebagai tonik (untuk menguatkan tubuh) harus dikonsumsi sebelum makan,
g. Beberapa macam ramuan dapat diminum seperti teh, kapan dan berapa kali saja dalam satu harinya, tanpa ada jadwal yang tetap,
h. Bila ramuan digunakan untuk merawat gangguan pada bagian dada ke atas, ramuan tersebut harus dikonsumsi setelah makan,
i. Bila ramuan digunakan untuk merawat gangguan pada bagian jantung ke bawah, harus dikonsumsi sebelum makan,
j. Bila ramuan digunakan untuk merawat gangguan pada keempat tungkai dan pembuluh darah, ramuan harus dikonsumsi dengan perut yang kosong,
k. Bila ramuan digunakan untuk merawat gangguan pada tulang dan sumsum, ramuan harus dikonsumsi pada malam hari dan sebelum makan.

MENGAPA Ramuan Herbal tidak boleh Diminum dengan Teh ?
Beberapa orang memiliki kebiasaan minum ramuan herbal dengan teh. Sebenarnya hal ini benar – benar tidak dianjurkan. Berikut alasan yang mendasarinya.
1. Teh bersifat menghalangi gerakan zat aktif tanaman obat sehingga mengurangi khasiat dari ramuan herbal yang diminum,
2. Teh mengandung tanin yang menyebabkan penciutan selaput lendir usus sehingga menghambat penyerapan zat berkhasiat ramuan obat,
3. Teh memiliki energi dingin yang dapat bertentangan dengan energi hangat pada tanaman obat tertentu,
4. Teh mengandung kafein dan theophylline yang dapat merangsang sistem saraf pusat.

APAKAH Ramuan Herbal Sebaiknya Diminum dalam Keadaaan Dingin atau Hangat ?
Hal ini sangat tergantung dari jenis gangguan / penyakit yang diderita, sebagai contoh bisa dilihat pada ilustrasi berikut.
1. Penderita pilek dianjurkan untuk mengkonsumsi ramuan herbal dalam keadaan sangat hangat atau relatif panas. Mengapa ? Hal ini karena pasien harus menjaga dirinya agar tetap hangat setelah mengkonsumsi ramuan tersebut dengan tujuan agar memproduksi peluh ringan. Setelah mengkonsumsi ramuan seperti itu, alangkah baiknya bila kemudian meminum sedikit sup hangat untuk memperkuat efek dari ramuan,
2. Penderita sakit panas harus mengkonsumsi ramuan herbal dalam keadaan dingin, sementara penderita kedinginan harus mengkonsumsinya dalam keadaan hangat,
3. Pada kasus tertentu ada pasien yang mengalami muntah – muntah ketika meminum ramuan dalam keadaan hangat atau panas. Dengan demikian, ramuan harus diminum dalam keadaan dingin.

TIPS Menyimpan Ramuan Herbal
1. Air rebusan herbal (Sari Kunyit dan Sari Bawang Putih sangat direkomendasikan) yang diminum untuk beberapa kali dapat disimpan di dalam kulkas. Namun, bila ingin diminum dalam kondisi hangat, rendam botol atau wadahnya terlebih dahulu dalam air panas,
2. Simplisia kering bisa disimpan dalam wadah berupa tong kayu, stoples kaca, wadah terbuka dari kayu, atau kantung kertas. Simplisia tersebut perlu dijemur ulang selama penyimpanan agar tidak lembab dan berbau apek,
3. Untuk memastikan apakah ramuan yang disimpan masih layak atau tidak, cium ramuan tersebut terlebih dahulu. Bila berbau apek, sebaiknya tidak usah dikonsumsi lagi.

MENGATASI CORONA VIRUS dengan NATUROPHATY
Informasi Berita Mancanegara (IBM)

Ingat virus mengalami MUTASI GENETIK dan EVOLUSI ALAMI untuk bertahan hidup.
Mungkin MERS - SARS - menuju COVID-19 - menuju Allahu A'lam Bisshowab.
Bukan pecahan Group Band DEWA 19 !!!!!
Bukan virus komputer atau elektronik yang dapat diatasi dengan SMADAV atau NORTON !!!!!
Bukan SLANK Group Band yang menyebarkan VIRUS.
Bukan KONSPIRASI Group Band DEWA 19 menghubungi SLANK menyerang dengan VIRUS.
Karena hal tersebut kedua Group Band ini statusnya DIDENGARKAN lagu - lagunya hingga kini.
Cuman sering mengeluh, "lagu kami di dengarkan tapi nggak dapat royalty (diDownload GRATIS)"
Suatu saat kita akan hidup berdampingan dengan virus yang belum ada antinya ini.
Namun virus tersebut dapat dibendung, muncul kadang jika dipicu dan tidak mematikan lagi.
Allahu A'lam Bisshowab

Para peneliti dunia tengah mengejar pembuatan vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit akibat virus mematikan ini. Untuk sementara waktu, proses penanganan warga yang terjangkit virus corona masih mengandalkan prosedur perawatan masing-masing rumah sakit.

Di samping penelitian yang terus dilakukan, ternyata sudah ada beberapa pihak yang mengklaim bahwa mereka telah menemukan obat alternatif yang dapat menyembuhkan virus corona. Lalu apa saja obat tersebut? berikut ulasannya.

1. Bunga Honeysuckle

Bunga Honeysuckle
Academy of Sciences di Cina mengungkap bahwa mereka berhasil menemukan obat herbal yang dapat melawan virus corona. Obat tersebut berasal dari cairan bunga honeysuckle atau kamperfuli (Lonicera caprifolium). Ramuan ini kemudian diberi nama Shuanghuanglian.

Semenjak dikenalkan ke publik oleh media pemerintah Cina, Xinhua, pada Jumat lalu, pembelian ramuan yang masuk kategori Traditional Chinese Medicine (TCM) ini pun melonjak hebat.

Meski terjual habis baik di online, toko obat, ataupun apotek, ramuan tradisional ini ternyata masih menuai pertentangan dari berbagai pihak. Ada pihak yang antusias, ada pula pihak yang skeptis akan kemanjuran dari obat ini. Para ahli pun menyarankan kepada setiap  warga yang terjangkit agar tidak meminum ramuan tersebut tanpa adanya pengawasan dari dokter.

2. Kombinasi Obat HIV dan Flu

Pihak yang mengklaim jenis pengobatan ini adalah negara Thailand. Para dokter Thailand mengaku telah menggunakan kombinasi obat-obatan untuk flu dan HIV untuk menyembuhkan virus corona. Obat yang diberikan ialah campuran obat anti-HIV, lopinavir dan ritonavir, dengan obat flu, oseltamivir, dalam dosis besar.

Dokter dari Rumah Sakit Rajavithi, Bangkok, mengatakan bahwa terdapat perubahan signifikan dari para pasien terjangkit virus corona yang menggunakan metode penyembuhan dengan cara tersebut.

Dokter spesialis paru-paru asal Rajavithi, Kriangska Atipornwanich, juga mengatakan bahwa pasien yang mulanya didiagnosis positif virus corona selama 10 hari dapat langsung berubah jadi negatif dalam jangka waktu 48 jam. Meski begitu, penyembuhan dengan kombinasi obat ini masih perlu penelitian lebih lanjut.

3. Remdesivir, Chloroquine dan Ritonavir serta Ivermectine 0,2 ml / 10 Kg BB injection

Fluarix, Fluzone, vaksin flu lainnya, berjemur di bawah sinar matahari langsung selama 1 jam rutin setiap hari. Jaga kondisi immunitas dan kekebalan diri dengan minum Vitacymine, CDR dan Redoxon diyakini inzaAllah efektif sebelum obat dengan standard WHO ditemukan dalam perlombaan mengejar waktu pandemi ini.

Mengutip Reuters, Sebuah lembaga penelitian Cina yang dikelola pemerintahan telah mengajukan paten atas penggunaan obat antivirus buatan Gilead Sciences dari Amerika Serikat yang bernama Remdesivir. Obat ini dipercaya dapat memberikan pengobatan untuk virus corona yang telah membunuh ratusan dan ribuan terinfeksi.

Mengutip media pemerintah China, Xinhua, sebelumnya para peneliti dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer dan Institut Virologi Wuhan (WIV), di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Cina (CAS), mengklaim telah menemukan tiga obat yang dapat menghambat penyebaran virus corona jenis 2019-nCoV. Tiga obat tersebut ialah Remdesivir, Chloroquine dan Ritonavir.

Sebelumnya, para peneliti dari Institut Shanghai Materia Medica di bawah CAS dan Universitas ShanghaiTech juga telah bersama-sama memilih 30 kandidat obat yang dipercaya dapat menangani virus corona. Kandidat obat tersebut berasal dari produk alami yang aktif secara biologis, dan obat-obatan tradisional Cina yang mungkin memiliki efek terapi pada Novel Coronavirus.

Sedangkan peneliti 10 tahun ahli virologi Australia sudah mencapai taraf praklinis pada kultur sel menggunakan ivermectine untuk membunuh virus ini dalam 48 jam, dosis yang disarankan 0,2 ml / 10 Kg BB injection pada manusia (umumnya 0,8 - 1 ml pada BB 40 - 50 Kg). Namun efek sampingnya malah demam, pingsan, mual, mungah dll. Jadi harap berhati-hati hubungi dokter untuk berkonsultasi jika terjadi efek yang sangat buruk. Semoga ini menjadi terobosan sedikit nekat namun masih berpotensi sebelum vaksin yang butuh 12 bulan ke depam ditemukan. "Amien"

TERAPI HIV dengan ARV dan atau implan molekul "MK-8591" bisa Memperpanjang Umur Pasien Penderita (BUKTI NYATA)
Informasi Berita Mancanegara (IBM)

Normal: Sel CD4+ pada orang yang tidak terinfeksi HIV biasanya berkisar dari 600 sampai 1.500 sel per mikroliter (MCL). Abnormal: Sel CD4+ lebih besar dari 350 tapi kurang dari 500 sel/MCL menunjukkan sistem kekebalan tubuh mulai melemah.
Limfosit terdiri dari tiga jenis yaitu sel B, sel T, dan sel natural killer. ... Bila jumlah limfosit menurun, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi akan terganggu. Selain itu, tubuh dapat menjadi lebih rentan terkena penyakit kanker. Kondisi dengan tingkat limfosit rendah disebut limfositopenia atau limfopenia.

Infeksi oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk. Mereka membutuhkan "kesempatan" untuk menginfeksi seseorang.

Viral load adalah jumlah partikel virus dalam 1 ml atau 1 cc darah. Semakin banyak jumlah partikel virus dalam darah berarti semakin tinggi risiko Anda untuk menularkan virus dan mengalami komplikasi HIV, seperti infeksi oportunistik dan AIDS.

Tes Viral Load adalah tes untuk mengukur jumlah virus HIV di dalam darah, sedangkan jumlah virus HIV di dalam darah disebut viral load, yang dinyatakan dalam satuan kopi per mililiter (mL) darah. Pemeriksaan VL juga digunakan untuk menentukan efektivitas relatif dari obat Anti Retro Viral (ARV).

HIV, kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus, merupakan virus yang bisa menyebabkan sebuah kondisi yang disebut AIDS. ... Terinfeksi HIV bisa membuat seseorang mengalami AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). AIDS terjadi ketika HIV menyebabkan kerusakan serius pada sistem imun.

Terapi antiretroviral (ART) berarti mengobati infeksi HIV dengan beberapa obat. Karena HIV adalah retrovirus, obat ini biasa disebut sebagai obat antiretroviral (ARV). ARV tidak membunuh virus itu (hanya menidurkan dan mencegah lingkungan penggandaan virus).
Obat antiretroviral adalah pengobatan untuk perawatan infeksi oleh retrovirus, terutama HIV. Kelas obat antiretroviral yang berbeda berjaman pada stadium lingkaran kehidupan HIV yang berbeda. Kombinasi beberapa obat antiretroviral diketahui sebagai terapi antiretroviral yang sangat aktif (HAART)

ARV, Obat HIV yang Kini Gratis. Meskipun HIV dianggap sebagai virus mematikan, namun sebenarnya ada obat yang bisa menghambat perkembangan virus penyebab penyakit AIDS ini. Kabar baiknya, obat bernama ARV tersebut disediakan gratis oleh pemerintah (NkRI).

Menurut pakar penyakit AIDS dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof.Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, pengertian sembuh dalam infeksi HIV/AIDS adalah sembuh fungsional yang berarti virusnya tetap ada, tetapi tidak berkembang. Pasien juga bisa lepas dari obat anti-HIV atau ARV.

Penularan HIV / AIDS melalui :
1. Darah pasien,
2. Jarum suntik bekas pasien penderita,
3. Hubungan seksual dengan pasien penderita (walaupun (1x) sekali berhubungan badan).

Efek samping obat ARV jangka pendek
Kehilangan nafsu makan. Efek samping obat ARV ini disebabkan oleh jenis obat Abacavir (Ziagen).
1. Diare.
2. Kelelahan.
3. Depresi.
4. Mual dan muntah.
5. Ruam.
6. Gangguan tidur.
7. Perubahan pada distribusi lemak tubuh (Lipodistrofi)

Antiretroviral (ARV) yang merupakan obat untuk perawatan infeksi oleh retrovirus, terutama HIV, tidak dijual bebas di apotek umum. Tripuji Mulyani, asisten apoteker K24, di Jalan Kelud Raya Semarang mengatakan obat itu tak dijual di sembarang tempat. Hanya ada di apotek milik rumah sakit.

Angka penyakit ginjal pada Odha sudah menurun secara bermakna sejak adanya terapi antiretroviral (ART). Namun kurang lebih 30% Odha dapat mengalami penyakit ginjal. Penyakit ginjal yang berlanjut dapat menyebabkan penyakit jantung (lihat Lembaran Informasi (LI) 652) dan tulang (LI 557).

Obat yang digunakannya adalah ARV. Obat-obatan ini selalu diberikan dalam kombinasi dengan ARV lain, seperti terapi kombinasi yang disebut terapi antiretroviral (ART). Untuk menjaga penyebaran virus ke seluruh tubuh dan penularan ke orang lain, penderita HIV/AIDS harus minum obat tersebut (ARV) seumur hidup.

Minum obat HIV dua kali sehari
Dosis pertama harus diminum pada pagi hari dan dosis kedua untuk digunakan sekitar 12 jam kemudian.
“Obat yang di pasaran Internasional bisa didapatkan dengan harga Rp112.000 (US$ 8) dijual dengan harga Rp404.370 oleh Kimia Farma kepada pemerintah.

Beberapa jenis obat ARV, antara lain:
Efavirenz.
Etravirine.
Nevirapine.
Lamivudin.
Zidovudin.

HIV tanpa pengobatan ARV kemampuan untuk bertahan rata-rata kurang dari 200 sel/mm3 adalah 3,7 tahun sebelum penyakit HIV berkembang menjadi stadium AIDS. ODHA yang memulai terapi ARV dengan jumlah CD4 tinggi cenderung lebih lama untuk berkembang penyakitnya pada stadium klinis AIDS yaitu dalam median waktu 27,5 bulan.

Sel CD4 adalah jenis sel darah putih atau limfosit. Sel tersebut adalah bagian yang penting dari sistem kekebalan tubuh kita. Sel CD4 kadang kala disebut sebagai sel-T. ... Sel T-8 (CD8) adalah sel 'penekan', yang mengakhiri tanggapan kekebalan.

Berikut adalah pola hidup sehat yang sederhana namun sangat efektif meningkatkan jumlah cd4 dalam tubuh kita:
Makan buah setiap hari.
Makan sayuran setiap hari.
Olahraga ringan setiap hari meskipun hanya jalan cepat 30 menit.
Stop merokok.
Stop alkohol.

Apabila seseorang dengan HIV positif minum ARV maka yang pertama terjadi adalah menurunnya jumlah virus dalam darah, bahkan bisa menjadi tidak terdeteksi oleh alat dalam waktu 6 bulan atau setahun. CD4 akan naik secara perlahan lahan seiring dengan turunnya jumlah virus dalam darah.

Kami menemui istri penderita HIV yang terpapar oleh suaminya, suaminya sudah meninggal namun karena istri yang tertular tersebut rajin minum ARV, hingga 7 tahun lebih hingga saat ini Beliau masih diberi kesehatan dan dapat beraktifitas normal, malah Beliau menjadi penyuluh aktif Pencegahan dan Penanganan HIV / AIDS di berbagai instansi hingga saat ini. Dan ada pula yang memperpanjang umur manusia hingga 21 tahun dan hingga tua (asal tetap rajin dan rutin 2x per hari atau setiap 12 jam minum obat ARV seumur hidup yang disediakan gratis pemerintah NkRI) atau seumur hidupnya manusia (Allahu Alam).

*****Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dan obat ARV serta molekul implan HIV / AIDS dengan klik tautan ini.
(Red. pc27)

***** BUSINESS GREETINGS *****

Company [Enterprise] <Perseroan> {NRi PSM Group international}
General Supplier and Contractor
SK.MENKEH & HAM RI AHU-0052706-AH.01.15 Tahun 2019
SK.MENKEH & HAM RI C-484.HT.03.01-th.03-INFINITY.SK.PSPN 2099/ORG/PEN/13.
SIUP : 503/10764.4/436.6.11/2013-INFINITY
NIB 9120207751094

Foundation [Yayasan] PETUAH ORANG TUA PEDULI IDE
Education, Social and Health Foundation
Acting Prosecutor Prof.DR.Dr.Hc.KH.Abdul Rasyid,S.H.,M.Hum.,MM.,PhD
Ref.RM.79318728 Ref.RM.SD002801
Notary Deed Herman Soesilo, S.H.
SK. MENKEH dan HAM RI
No. C-1815.HT.03.01-Th.2002.Tanggal 08 November 2002
SK. Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor : 502-XVII-2006. Tanggal 18 Desember 2006
Tanggal 1 Agustus 2013. Nomor. 4

Institution [Lembaga] PERKUMPULAN PEMUDA PEDULI IDE
Contractor and Consultant
Yang Berhubungan dengan Industri (YBDI)
Notary Deed Dadang Koesboediwitjaksono, S.H.
SK. MENKEH dan HAM RI
No. C-484.HT.03.01 – Th. 2003
Tanggal 21 Februari 2008. Nomor. 5

NPWP:72.743.537.2-615.000