DISTEMPER
Canine Distemper merupakan penyakit akut sampai subakut pada hewan yang menyerang saluran pencernaan, pernapasan dan sistem saraf pusat.
Virus distemper dapat menyerang semua umur, namun paling sering pada anjing muda dan tingkat mortalitasnya juga lebih tinggi. Canine distemper menyerang hewan dalam keluarga Canidae, Mustelidae, Mephitidae, Procyonidae dan kemungkinan Felidae. Agen virus yang menyebabkan penyakit ini dikenal dengan nama canine distemper virus (CDV). Virus ini dapat ditransmisikan melalui aerosol (udara), dimana droplets tersebut berasal dari napas atau sekresi nasal hewan penderita distemper.
Canine distemper merupakan penyakit fatal yang sering menyerang saluran pernapasan, saluran cerna dan sistem saraf pusat. Penyakit ini dapat menyerang anjing berbagai usia. Namun penyakit ini sering menyerang anjing berusia di bawah 1 tahun.
Gejala Klinis
Penyakit ini ditandai dengan demam, leukopenia, gangguan pencernaan serta sering disertai dengan komplikasi pneumonia dan gangguan saraf. Gejala klinis yang timbul bila telah berlanjut pada susunan saraf pusat seperti kejang-kejang dan myoclonus yang disertai dengan depresi, ataksia, paresis, paralisis dan tremor. Hewan yang terlihat kejang-kejang menandakan bahwa infeksi telah menyebar sampai otak dan menyebabkan kerusakan saraf. Kerusakan yang terjadi pada neuron dan astrosit oleh virus distemper menyebar secara perlahan namun infeksi ini menyebabkan kematial sel secara besar-besaran termasuk pada sel neuron yang tidak terinfeksi.
Penularan
Virus distemper dapat menyebar melalui udara dan paparan terhadap droplet. Perkembangan virus ini dalam tubuh sangat tergantung dari kondisi hewan yang terinfeksi. Bila hewan telah memiliki kekebalan, maka hewan tersebut akan menjadi subklinis dan sel yang telah terinfeksi akan lisis atau terjadi neutralisasi virus. Bila respon imun gagal, maka akan membawa hewan kepada kematian dalam waktu 2-4 minggu setelah infeksi. Jika respon imun hewan lemah, maka akan bertahan lebih lama. Penyebaran virus ini dalam tubuh melalui jaringan limfatik via viremia menuju traktus respiratorius, gastrointestinal, urogenital dan terakhir pada susunan saraf pusat. Perjalanan penyakit mulai terlihat setelah 6 hari post infeksi, dimana akan terdapat nasal dan ocular discharge, hewan akan terlihat depresi dan anoreksia. Kemudian infeksi akan menyebar ke saluran pencernaan dan atau saluran napas. Infeksi tersebut juga dapat diikuti dengan infeksi bakteri. Infeksi akan berlanjut pada susunan saraf pusat, namun tidak selamanya infeksi ini diawali dengan infeksi sistemik.
Pencegahan
Sebagai langkah pencegahan, anjing harus sudah mendapatkan vaksinasi Distemper sebelum berusia 3 bulan.
PROBLEM SOLVING OLEH CLINIC PSM Group "MEDTECINDO" :
1. Pada hewan vaksinasi dengan EURICAN 4:6:7 / DPPi2 / DHPPi2-L / DHPPi2-LR / Puppy DP
(Red. pc27)
(Red. pc27)
***** BUSINESS GREETINGS *****
Company [Enterprise] <Perseroan> {NRi PSM Group international}
General Supplier and Contractor
SK.MENKEH & HAM RI AHU-0052706-AH.01.15 Tahun 2019
SK.MENKEH & HAM RI C-484.HT.03.01-th.03-INFINITY.SK.PSPN 2099/ORG/PEN/13.
SK.MENKEH & HAM RI C-484.HT.03.01-th.03-INFINITY.SK.PSPN 2099/ORG/PEN/13.
SIUP : 503/10764.4/436.6.11/2013-INFINITY
NIB 9120207751094
NIB 9120207751094
Foundation [Yayasan] PETUAH ORANG TUA PEDULI IDE
Education, Social and Health Foundation
Acting Prosecutor Prof.DR.Dr.Hc.KH.Abdul Rasyid,S.H.,M.Hum.,MM.,PhD
Ref.RM.79318728 Ref.RM.SD002801
Ref.RM.79318728 Ref.RM.SD002801
Notary Deed Herman Soesilo, S.H.
SK. MENKEH dan HAM RI
No. C-1815.HT.03.01-Th.2002.Tanggal 08 November 2002
SK. Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor : 502-XVII-2006. Tanggal 18 Desember 2006
Tanggal 1 Agustus 2013. Nomor. 4
Institution [Lembaga] PERKUMPULAN PEMUDA PEDULI IDE
Contractor and Consultant
Yang Berhubungan dengan Industri (YBDI)
Notary Deed Dadang Koesboediwitjaksono, S.H.
SK. MENKEH dan HAM RI
No. C-484.HT.03.01 – Th. 2003
Tanggal 21 Februari 2008. Nomor. 5
NPWP:72.743.537.2-615.000